Harga Cabai Rawit di Ambon Melonjak sampai 120 Ribu, Disperindag Gelar Operasi Pasar

Cabai rawit merupakan salah satu bumbu masakan yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Namun, harga cabai rawit di beberapa daerah mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Salah satunya adalah di Kota Ambon, Maluku, yang mencatat harga cabai rawit tertinggi di Indonesia.

Harga Cabai Rawit di Ambon Melonjak sampai 120 Ribu, Disperindag Gelar Operasi Pasar

Penyebab Kenaikan Harga Cabai Rawit

Menurut para pedagang di Pasar Mardika, Kota Ambon, kenaikan harga cabai rawit dipicu oleh berkurangnya stok cabai dari luar Maluku. Sementara itu, produksi cabai lokal juga sedikit, seperti komoditas dari Pulau Seram. Selain itu, faktor cuaca dan musim hujan juga berpengaruh terhadap pasokan dan kualitas cabai.

Pada Senin (20/11/2023), harga cabai rawit di Pasar Mardika mencapai Rp 110.000 per kilogram. Bahkan, pada Selasa (22/11/2023), harga cabai rawit naik lagi menjadi Rp 120.000 per kilogram. Untuk pembelian satu cupa dengan takaran kaleng susu kental manis mencapai Rp 15.000. Harga ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga cabai rawit di daerah lain, seperti Jakarta (Rp 40.000 per kilogram), Surabaya (Rp 50.000 per kilogram), atau Makassar (Rp 60.000 per kilogram).

Upaya Menstabilkan Harga Cabai Rawit

Untuk menjaga kestabilan harga cabai rawit di Kota Ambon, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon melakukan operasi pasar dengan membagikan ratusan kupon subsidi kepada masyarakat. Dengan kupon tersebut, masyarakat dapat membeli cabai rawit dengan harga Rp 70.000 per kilogram, atau lebih murah Rp 25.000 dari harga pasar.

Selain itu, Disperindag Kota Ambon juga berkoordinasi dengan Bank Indonesia Provinsi Maluku untuk menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Maluku. GNPIP merupakan program yang bertujuan untuk mendorong ketahanan pangan di Maluku dengan meningkatkan produksi, distribusi, dan konsumsi pangan lokal.

Salah satu komoditas pangan lokal yang menjadi fokus GNPIP adalah cabai. Bank Indonesia Provinsi Maluku berharap dengan GNPIP, dapat meningkatkan ketersediaan dan kualitas cabai lokal, sehingga dapat menekan ketergantungan terhadap cabai impor dan menurunkan inflasi pangan di Maluku.

Dampak Kenaikan Harga Cabai Rawit

Kenaikan harga cabai rawit di Kota Ambon tidak hanya berdampak pada kesejahteraan masyarakat, tetapi juga pada inflasi daerah. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku, inflasi Kota Ambon pada Oktober 2023 mencapai 0,66 persen, lebih tinggi dari inflasi nasional yang sebesar 0,28 persen.

Salah satu penyumbang inflasi terbesar di Kota Ambon adalah kelompok bahan makanan, yang mencakup cabai rawit. Cabai rawit memberikan andil inflasi sebesar 0,17 persen, atau sekitar seperempat dari total inflasi Kota Ambon. Kenaikan harga cabai rawit juga berpengaruh terhadap indeks harga konsumen (IHK) Kota Ambon, yang naik 1,76 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Kenaikan harga cabai rawit di Kota Ambon juga menarik perhatian Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Kemendagri memberikan atensi khusus kepada daerah-daerah yang mengalami inflasi dan kenaikan harga komoditas tertentu, termasuk Kota Ambon. Kemendagri berharap pemerintah daerah dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah tersebut, seperti mengoptimalkan produksi lokal, mengawasi distribusi, dan mengendalikan permintaan.

Kesimpulan

Harga cabai rawit di Kota Ambon mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya stok cabai dari luar Maluku dan produksi cabai lokal yang sedikit. Kenaikan harga cabai rawit berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan inflasi daerah. Untuk menstabilkan harga cabai rawit, Disperindag Kota Ambon melakukan operasi pasar dengan memberikan kupon subsidi kepada masyarakat. Selain itu, Bank Indonesia Provinsi Maluku menggelar GNPIP untuk mendorong ketahanan pangan di Maluku dengan meningkatkan produksi, distribusi, dan konsumsi pangan lokal, termasuk cabai.

Leave a Comment